Wabah Klasik Kembali Mengusik

MASALAH flu burung atau wabah virus H5N1 kembali menggigit Indonesia. Masalah ini telah merambat pada permasalahan kemanusiaan lainnya. Penyakit baru yang rentan terhadap risiko kematian tersebut memang telah menyedot perhatian kita semua.

Namun,jangan lupa kita masih menyimpan satu jenis penyakit lama yang tak kalah hebatnya dalam menyedot nyawa manusia Indonesia.Wabah penyakit klasik itu adalah demam berdarah dengue (DBD). Dari laporan Departemen Kesehatan, sampai pekan ketiga Januari,jumlah kasus tersebut berjumlah 2.270 orang dengan 17 di antaranya meninggal. Meskipun risiko akan kematiannya lebih kecil dibanding flu burung,DBD tidak boleh diabaikan begitu saja.

Jika dilihat dari penyebabnya, ada persamaan dari kedua jenis penyakit itu. Flu burung dan DBD ini terjadi karena lingkungan yang tidak bersih.Kurangnya informasi terhadap penyakit tersebut juga membuat masyarakat menganggap enteng laju penyebarannya.Karena itu, perilaku mereka tetap tidak berubah; masih membiarkan lingkungan mereka kotor. Ironisnya, Jakarta sebagai ibu kota negara ternyata tidak bisa menjadi teladan untuk masalah perilaku sehat dan bersih ini.

Seperti pada kasus flu burung, kasus DBD di Jakarta juga paling banyak terjadi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Meski bulan ini jumlah yang meninggal baru satu orang, kasus yang terjadi mencapai 968 buah. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dari pihak pemerintah, harus segera membuat rencana strategis penanggulangan penyakit DBD.

Selain itu, pemerintah perlu mengembangkan teknologi pemberantasan, mengembangkan pedoman pemberantasan, memberikan pelatihan dan bantuan teknis, melakukan penyuluhan, dan meningkatkan kualitas air bersih kepada masyarakat. Masyarakat sendiri dapat berperan secara aktif dalam pemantauan jentik berkala dan melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN).Terlebih lagi pola hujan yang tidak menentu membuat penyebaran DBD ini tidak terduga.Karena itu,kewaspadaan perlu ditingkatkan.Berbagai gerakan yang pernah ada di masyarakat seperti Gerakan Disiplin Nasional (GDN),Gerakan Jumat Bersih (GJB),Adipura, Kota Sehat, dan gerakan-gerakan lain serupa dapat dihidupkan kembali untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jika ini dilakukan maka selain penyakit DBD maka penyakit-penyakit lain yang berbasis lingkungan seperti leptospirosis, diare, dan lain-lain juga akan ikut terberantas.Tanpa adanya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah,nyamuk aedes aegypti akan terus memburu nyawa orang-orang yang tak mau peduli pada lingkungannya
Category: