Kulepaskan engkau
seperti merpati yang tak kukenal. Persis pelepasan pada sebuah hajat. Hanya
bedanya, kulepaskan engkau tanpa tepuk tangan sesiapa. Hanya aku saja yang
berusaha senang melepasmu, dan kurasa engkau pun senang merasakan kebebasanmu
mengarung udara, menghinggap dimana saja. Tanpa awasku, tiada panggilku.
Bukan Gerangan
waktu yang memburu atau karena kita sulit bersatu. Tapi aku hanya ingin lepas
dari bayang masa lalu. Dengan utuh. Wajahmu terlalu identik dengan wajah itu.
Sorot Mata yang menghunus hingga hati tertembus, kulum senyum yang mendera jiwa
sampai gulita. Ah, tidak, aku enggan lukai lukaku dengan lukamu.
Bukan pada takdir kuserahkan semuanya. Karena manusia juga
harus berbuat sesuatu bukan untuk merubah masa depannya? Yah, aku hanya ingin
masadepanku tak direcoki kekecewaan masa silam. Kecewa dalam, pedih mengakar.
Engkau dan dirinya berbeda. Perbedaan yang tak bisa
disebandingkan. Tak ada yang lebih baik. Sangat relatif.
Badzar, Mempawah, 3 April 2011